TUGAS SEJARAH INDONESIA
MAKALAH INTERAKSI ANTARA BUDAYA LOKAL, HINDU-BUDDHA, DAN
ISLAM DI INDONESIA
KELOMPOK 1
Disusun oleh :
Ahmad Zaenudin Abdul Malik
Aliyyuna Asari P.W
Indra Gunawan
M. Rizky A.P.C
Noviyani
Puti selviana
Raden Fathur rahman
Puti selviana
Raden Fathur rahman
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jauh sebelum
masuknya kebudayaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia, masyarakat Indonesia
sudah mengenal/memiliki budaya cukup maju. Unsur kebudayaan asli Indonesia
telah tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat yang disebut dengan
“local genius” (kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur kebudayaan asing
dan mengolahnya sesuai dengan kepribadian bangsa).
Masuknya budaha
Hindu-Budha dan Islam di Indonesia tidak diterima begitu saja tapi pengaruh
budaya Hindu-Budha dan Islam ke Indonesia telah membawa perubahan dalam
berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk
mengetahui tujuan pembahasan tentang akulturasi di Indonesia, maka sebagai
perumusan dan penyusunan adalah:
1. Bidang apa saja
yang mendapat pengaruh dari budaya Hindu-Budha dan Islam?
2. Bagaimana
proses percampuran antara budaya lokal, Hindu-Budha dan Islam?
3. Bagaimana cara
mengidentifikasi perpaduan tradisi lokal, Hindu-Budha dan Islam?
1.3 Tujuan Pembahasan
Suatu kegiatan
akan lebih bermanfaat jika dalam pembahasan ini mempunyai tujuan antara lain:
1. Untuk menambah
pengetahuan tentang bentuk kebudayaan yang mendapat pengaruh dari Hindu-Budha
dan Islam.
2. Untuk
memperluas pengetahuan tentang bentuk-bentuk akulturasi budaya di Indonesia.
3. Untuk
mengetahui proses interaksi kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan Hindu-Budha
dan Islam.
1.4 Penegasan Istilah Judul
Dalam
penyusunan makalah ini kami memberi judul “Akulturasi Kebudayaan di Indonesia”
dan sebelumnya kami akan menguraikan satu persatu istilah judul tersebut
sebagai berikut:
- Akulturasi : perpaduan
antara 2 kebudayaan atau lebih yg berbeda yang langsung bertemu secara damai & serasi
- Kebudayaan adalah
- Indonesia adalah negara yang kita huni
1.5 Sistematika Pembahasan
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Permasalahan
1.4 Penegasan
Istilah Judul
1.5 Sistematika
Pembahasan
BAB II Akulturasi Kebudayaan di Indonesia
2.1 Akulturasi
Kebudayaan Lokal Indonesia dengan Budaya Hindu-Budha
2.2 Akulturasi
Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan Islam
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB II
AKULTURASI KEBUDAYAAN DI INDONESIA
2.1 Akulturasi Kebudayaan Lokal Indonesia dengan
Budaya Hindu-Budha
Masuk dan
berkembangnya budaya India ke Indonesia membawa pengaruh yang sangat besar yang
menyebabkan interaksi sehingga menciptakan berbagai jenis kebudayaan yang
merupakan perpaduan antara budaya India dengan Indonesia diantaranya adalah:
a. Seni Bangunan
Munculnya
budaya Hindu-Budha di Indonesia sangat besar terhadap bangunan terutama pada
bangunan candi. Pada dasarnya bangunan candi merupakan pembangunan bangsa
Indonesia pada zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak yang mendapat
pengaruh dari Hindu-Budha sehingga berwujud sebuah candi.
b. Seni Ukir/Seni
Rupa
Unsur seni rupa
India telah masuk ke Indonesia terbukti dengan ditemukannya patung Budha
berlanggam gandaran di kota bangun dan juga dapat ditemukan di candi borobudur
berupa relief yang menceritakan Budha Gautama serta direlief ini dilukis rumah
panggung, perahu bercadik dan hiasan burung merpati yang merupakan lukisan asli
Indonesia. Selain candi borobudur di candi lain di Indonesia juga terdapat seni
ukir/seni rupa perpaduan antara budaya India dengan budaya Indonesia.
c. Seni Sastra
Seni sastra
India turut memberi warna dalam seni sastra di Indonesia. Bahasa Sansekerta
sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan sastra Indonesia, terbukti dengan
banyak ditemukannya prasasti-prasasti di Indonesia yang menggunakan bahasa
sansekerta dan hurup pallawa. Dalam perkembangannya bahasa Indonesia dewasa ini
mendapat pengaruh bahasa sansekerta dan sangat dominan terutama dalam istilah
pemerintahan serta dalam kitab-kitab kuno juga menggunakan bahasa sansekerta.
d. Sosial
Dalam bidang
sosial, terjadi bentuk perubahan dalam tatanan kehidupan sosial masyarakat,
misalnya dalam Hindu diperkenalkan adanya sistem kasta.
e. Ekonomi
Dalam bidang
ekonomi, tidak begitu besar pengaruhnya dan tidak begitu banyak terjadi
perubahan, karena masyarakat Indonesia telah mengenal aktivitas perekonomian
melalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha.
f. Kalender
Wujud
akulturasi kebudayaan Hindu ke dalam kehidupan masyarakat Indonesia adalah
dengan diadopsinya sistem penanggalan India yang menggunakan tahun saka, telah
diapakai dalam sistem penanggalan, disamping itu, ditemukan “candrasangakala” /
kronogram, dalam usaha memperingati peristiwa dengan kalender saka.
g. Filsafat
Sebelum
masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal dan
memiliki kepercayaan yaitu animisme dan dinamisme, kemudian masuknya pengaruh
Hindu-Budha ke Indonesia mengakibatkan terjadinya percampuran antara kedua
kepercayaan itu namun tidak meninggalkan kepercayaan asli Indonesia, terutama
dilihat dari segi pemujaan roh nenek moyang dan pemujaan terhadap dewa-dewa
alam.
h. Pemerintahan
Sebelum
masuknya pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia sistim pemerintahan berlaku di
Indonesia adalah kepala suku dimana salah seorang kepala suku merupakan
pimpinan yang dipilih dari kelompok sukunya karena memiliki kelebihan dibanding
anggota lain dan berlangsung secara demokrasi, akan tetapi setelah masuknya
pengaruh Hindu-Budha, tata pemerintahan sesuai dengan pemerintahan di India
yaitu seorang raja bukan seorang kepala suku, dan pemerintahan raja memerintah
secara turun temurun.
2.2 Akulturasi Kebudayaan Indonesia dengan Kebudayaan
Islam
Budaya Islam di
Indonesia telah mempengaruhi berbagai aspek kehidupan bangsa Indonesia, namun
dalam perkembangannya, pola dasar kebudayaan setempat yang tradisional masih
tetap kuat, sehingga terdapat suatu bentuk perpaduan kebudayaan itu disebut
dengan akulturasi kebudayaan.
a. Seni bangunan
Perpaduan
antara seni budaya Indonesia dan budaya Islam dalam bangunan dapat dilihat
melalui bangunan masjid, makam dan bangunan yang lainnya.
Masjid
Dapat dilihat dari sudut arsitekturnya,
masjid-masjid yang terdapat di Indonesia terutama pada masjid-masjid kuno
berbeda dengan masjid di negara lain. Khususnya gaya arsitektur ini terlihat
dari bentuk atapnya yang bertingkat, denahnya bujur sangkar dan biasanya
ditambah dengan bangunan serambi di depan maupun di samping, pondasinya sangat
kuat dan agak tinggi di bagian depan / samping terdapat kolam.
Makam
Kuburan atau makam biasanya diabadikan atau
diperkuat dengan bangunan dari sebuah batu yang disebut jirat/kijing dan dan
diatasnya biasanya didirikan sebuah rumah yang disebut dengan cangkup yang
sebenarnya bertentangan ajaran agama Islam karena di dalam Islam terdapat
larangan untuk menembok kuburan apalagi membuat rumah di atasnya, tapi cangkup
didirikan untuk mengenang orang-orang penting. Gugusan makam ini dibagi lagi
dalam berbagai halaman menurut kelompok, keluarga masing-masing gugus
dipisahkan oleh tembok-tembok tapi dihubungkan oleh gapura-gapura dan pada
umumnya makamnya terletak di lereng gunung.
b. Aksara dan Seni
Rupa
Penulisan
aksara-aksara arab di Indonesia, biasanya dipadukan dengan seni jawa yang
dimiliki oleh bangsa Indonesia. Huruf-huruf arab yang ditulis sangat indah yang
disebut seni kaligrafi. Seperti juga jenis seni rupa Islam lainnya perkembangan
seni kaligrafi arab di Indonesia kurang begitu pesat dibanding dengan negara
lain. Seni kaligrafi biasanya digunakan untuk hiasan masjid, motif hiasan
batik, batu nisan dll. Sampai saat ini seni kaligrafi terus berkembang di
Indonesia, terutama dalam seni ukir sebagaimana dikembangkan oleh masyarakat
dari Jepara.
c. Seni Sastra
Perkembangan
seni sastra Indonesia pada zaman Islam berkisar sekitar Selat Malaka dan di
Jawa. Dibandingkan dengan seni sastra zaman hindu, hasil-hasil seni sastra
zaman Islam tidak terlalu banyak yang sampai pada kita disebabkan seni sastra
daerah belum sebagai tempat menyimpan dan meneruskan hasil karangan sastra
Islam kepada kita.
Sebagian besar
seni sastra zaman Islam yang berkembang di Indonesia mendapat pengaruh dari
Persia.
d. Filsafat dan
Ajaran Islam
Dalam
perjalanannya, Islam sebagai agama mengalami banyak perkembangan dalam alam
pikir yang pada hakikatnya untuk mengimbangi perkembangan jiwa masyarakat
pendukungnya, dalam abad ke-8 M tersusun dasar-dasar ilmu fiqih, ilmu kalam dan
ilmu tasawuf, ketiga ilmu itulah yang mendasar pada filsafat dan pegangan umat
Islam.
e. Sistem
Pemerintahan
Sejalan dengan
melemahnya kekuasaan kerajaan Hindu-Budha di Indonesia, pedagang-pedagang Islam
dan para mubaligh menggunakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan dagang dan
politik. Mereka juga mendukung munculnya daerah-daerah yang menyatakan diri
sebagai kerajaan bercorak Islam. Dalam perkembangan selanjutnya di
daerah-daerah lain mulai bermunculan sistim pemerintahan bercorak Islam dan
pada abad 10 M Islam sudah hampir tersebar di seluruh Indonesia.
f. Gubahan Seni
Sastra Zaman Hindu
Seni sastra
zaman Hindu tidak kurang peranannya dalam perkembangan sastra Islam di Jawa.
Seni sastra yang muncul pun pada zaman Hindu disesuaikan dengan perkembangan
keadaan zaman Islam. Disamping seni sastra juga terdapat kitab suluk (primbon).
Kitab ini bercorak megis dan berisi ramalan-ramalan dan penentuan hari baik dan
buruk serta pemberian makna pada suatu kejadian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Dapat
mengetahui budaya lokal yang mendapat pengaruh dari Hindu-Budha dan Islam.
2. Dapat
membandingkan konsep kekuasaan di Kerajaan Hindu-Budha dan bercorak Islam.
3. Dapat
mendeskripsikan proses percampuran kebudayaan lokal, Hindu-Budha dan Islam
dalam kehidupan masyarakat Indonesia
3.2 Saran
Mungkin dari
kesimpulan diatas dapat dipetik salah satu yang paling penting adalah bahwa
perlunya kita menjaga warisan budaya kita agar tidak diakui oleh negara lain
karena budaya merupakan identitas dan kekayaan suatu bangsa.
Karena
penulisan makalah ini jauh dari sempurna dan demi kemajuan karya tulis kami
ini, kami mengharap kritik dan saran. Apabila ada kesalahan dalam penulisan
bahasa, penyusunan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata dari
kami mengharap semoga makalah ini berguna bagi para pembaca pada umumnya.
Amien…
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, Abdul, et.al. Sejarah Umum Untuk SMA. Jakarta:
Depdikbud, 1981.
Kartodirjo, Sartono. Sejarah Nasional, Jakarta:
Depdikbud, 1975.
Jamil, A.
Sejarah Islam, Semarang: Toha Putera. 1978.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar